Thursday, February 12, 2009

Cerpen : Al I'tiroof

Hidupku sunyi.Hidupku suram.Tergantung menjuntai di tepian tanduk.Menepi aku,tak ingin diseruduk.Banteng kemarahan yang meledak ledak.Umpan merah yang membakar.Apa itu makhluk merah merah? Apa itu makhluk dengan gigi runcing? Apa itu? Dajjalkah?
Aku terdiam di sudut.Kesenanganku dirampas.Hak hak ku dibekap kuat dan dibuang di tong sampah.Apa yang tersisa? Semakin aku tak mengerti.Karena hidup ini begitu rumit.Begitu pelik.Permainan sandiwara.
Asaku menipis,tak tentu arah.Sementara kesunyian terus bertamu.Buatku merana dalam kejenuhan yang amat sangat.Mataku berkelinjat,hatiku berdegup kencang.Lindap.
Sementara suara suara tetap mengusik,kawan! Aku tak kuasa.Ingin aku berteriak.Tapi tak ada guna.Bikin redup pikiran saja.
Diam,sekali lagi diam.Rasa ini bagai sinar matahari yang terik.Dan asap tebal yang menyungkup.Dalam amplop.
Sunyi.Terkurung dalam pikiran yang mampet.Hati galau.Dan aku mengembara dalam gelap itu.Menggapai gapai udara.Ingin suatu kejelasan:bahwa terang pasti datang.
Tapi,gelap itu masih ada.Bahkan nampak kian pekat.Aku melompat,hendak tangkap cahaya.Tapi gelap tambah gampang tuk didapat.Hingga sunyi semakin sunyi.Dan diam tambah diam.
Suatu kebosanan.Yang sulit dielakkan.Merekah dalam hidup,bagai setangkai sunyi diantara gerimbun bunga di taman.Dengan warna yang menarik,menjerumuskan jiwa.
Ya Allah! Dosaku banyak,bagai butiran pasir di pantai.Dan bintang di langit.Tak kuasa aku.
Aku terisak.Perlahan mengalir istighfar dari mulutku.Menyuluh sekitar seperti fosfor dalam gelap.
Ya Allah! Ampunilah segala dosaku! Ampunilah kesombongan dan kecenderunganku untuk lalai menjalankan perintahMu!
Aku kecil sekali dihadapanMu.Aku kecil.
Dalam diam dan sunyi itu,aku bersujud.Butiran air mata perlahan menetes di wajahku.Aku memohon ampun padaNya.
Dan ketika itu,kurasakan sebersit sinar menyambut:menyongsong gelap yang semakin memudar.

No comments:

Post a Comment

Kur Injit 2009